Alat musik Batak merupakan warisan yang dijaga turun temurun hingga saat ini. Umumnya digunakan untuk mengiringi acara adat tertentu seperti tarian khas daerah.
Masyarakat sekitar memiliki cara tersendiri untuk menjaga kelestarian alat musik daerah. Misalnya dengan cara mengenalkan kepada para wisatawan, menjual pada media daring, hingga diajarkan di sekolah-sekolah.
Suku Batak memiliki alat musik yang beragam, baik jenis maupun cara memainkannya. Bahan pembuatannya pun ada yang berasal dari kayu, bambu, bahkan tumbuhan lain. Alat musik berbahan dasar logam seperti besi dan kuningan pun masih terjaga.
Nama Alat Musik Batak
1. Panggora
Bentuknya mirip dengan alat musik Gong yang merupakan instrumen musik dalam Gamelan. Pembuatannya juga berasal dari logam dengan diameter mencapai 37 cm.
Hanya saja, Panggora memiliki bungi yang unik. Suara yang dikeluarkan lebih keras dan nyaring. Hal ini karena Panggora dipukul menggunakan stik. Setelah bersuara, tangan berperan meredam suara tersebut.
2. Oloan
Oloan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stick yang terbuat dari kayu. Suara yang dihasilkan cukup keras. Biasanya alat musik ini dimainkan dengan ensambel musik lainnya.
Pembuatannya berasal dari bahan logam perunggu dengan sistem dicetak. Namun, saat ini sudah bervariasi menggunakan besi plat agar mudah dibentuk sedemikian rupa.
3. Ihutan
Sekilas bentuknya mirip seperti alat musik Panggora yaitu sejenis Gong berpencon. Perbedaannya terletak pada ukuran, bunyi, dan teknik memainkannya.
Ihutan dimainkan oleh seorang pemain dengan cara dipukul menggunakan stick. Stick tersebut terbuat dari kayu yang dibungkus kain atau karet.
4. Doal
Doal adalah alat musik batak bernada rendah sehingga tidak cocok dijadikan alat musik pengiring tunggal. Irama yang dihasilkan cenderung memiliki ritme yang konstan.
Adapun fungsinya sebagai variasi nada dan acuan ritme lagu. Untuk memainkan Doal dilakukan dengan cara dipetik dan dipukul menggunakan tangan. Bunyi dihasilkan dari empat buah senar dengan satu lubang resonator.
5. Garantung
Garantung terbuat dari kayu yang dibentuk berbilah-bilah kemudian ditata rapi dalam satu resonator. Satu set terdiri atas 7 bilahan. Fungsinya sebagao pembawa melodi dan penstabil ritme.
Garantung dimainkan dengan cara dipukul menggunakan dua buah stick. Pemain memegang stik di tangan kanan dan kiri untuk menyesuaikan teknik bermain.
Baca juga:
6. Gondang
Alat musik Gondang terdiri atas 6-9 buah gendang yang disusun dalam satu wadah berdiri. Bahan pembuatannya berasal dari kayu yang dilapisi kulit hewan seperti sapi atau kerbau.
Gondang biasa digunakan sebagai musik pengiring pada acara tradisional dan upacara adat. Adapun gendang-gendangnya disusun sesuai irama. Misalnya dari ukuran terkecil sampai ukuran terbesar.
7. Hesek
Hesek adalah salah satu alat musik Batak Toba yang berfungsi sebagai pembawa tempo. Bahan pembuatannya berasal dari pecahan logam sehingga bentuknya menyerupai piringan.
Cara memainkannya dengan mengadu pecahan logam sehingga terjadi tumbukan. Suara yang dihasilkan keras dan nyaring.
8. Taganing
Taganing terdiri atas 5 buah gendang yang disusun mulai dari ukuran gendang terbesar di sebelah kanan hingga terkecil di bagian kiri. Susunan seperti ini bertujuan untuk mengurutkan suara nada.
Cara memainkannya dengan dipukul menggunakan alat pemukul berupa stik. TaganFungsinya untuk mengatur ritme lagu.
9. Odap
Odap disebut juga gendang dua sisi. Biasanya digunakan saat pawai untuk memeriahkan suasana. Selain itu juga berperan sebagai pembawa ritme lagu. Itulah sebabnya Odap disebut alat musik Batak serbaguna.
Untuk membuatnya dibutuhkan kayu berukuran sekitar 38cm dengan diameter 26cm. Bagian atasnya terbuat dari kulit sapi yang kemudian diikat kencang menggunakan rotan.
10. Sarune Bolon
Sarune Bolon adalah alat musik tiup terbesar yang dapat ditemukan di kalangan suku Batak, termasuk alat musik Batak Karo.
Dalam ensambel musik, Sarune Bolon berfungsi sebagai pembawa melodi utama. Setiap sajian musik hanya membutuhkan satu permainan. Parsarune, sebutan orang yang memainkan Sarune Bolon.
Parsarune membutuhkan teknik meniup yang tepat. Sebab, instrumen Batak ini akan menghasilkan nada yang harmonis saat ditiup tanpa putus-putus. Karenanya, pernafasan saat meniup perlu diatur dengan baik.
11. Sarune Bulu
Sarune Bulu terbuat dari satu ruas bambu yang pada setiap ujungnya diberi lubang. Panjangnya sekitar 10-12 cm dengan diameter 1-2 cm. Bagian badan terdapat 5 lubang dengan ukuran berbeda-beda.
Di ujung Sarune Bulu akan dipasah reeds (lidah) yang dibuat dari bahan bambu yang telah dicukul. Reeds diletakan pada badan alat musik dengan panjang sekitar 5 cm. Fungsinya sebagai penggetar nada.
12. Sulim
Sulim adalah alat musik Batak Simalungun dan masih satu jenis dengan alat musik tradisional Suling. Alat musik ini panjangnya tergantung dari nada dasar yang diinginkan. Cara memainkannya dengan ditiup.
Setiap lubang nada memiliki jarak ukur yang sudah ditentukan. Masing-masing menghasilkan nada yang berbeda saat dimainkan dengan teknik dibuka dan ditutup pada lubang nadanya.
Alat musik Batak tidak hanya itu saja, masih terdapat sejumlah lainnya yang mungkin tidak tercantum pada artikel ini. Semoga dapat menambah wawasan kalian terkait kesenian musik tradisional.
Referensi
- http://repository.upi.edu
- https://jurnal.ummi.ac.id
- https://opac.isi.ac.id
- https://id.wikipedia.org
- https://journal.unnes.ac.id