Alat musik tradisional Bali memiliki ciri khas dan nilai-nilai yang dijaga oleh masyarakat setempat. Beragam alat musik terus dilestarikan demi menjaga budaya Bali.
Seni musik tradisional di Bali memang sudah diwariskan secara turun temurun. Biasanya alat musik daerah Bali tersebut digunakan untuk memeriahkan tarian tradisional. Ada juga yang berfungsi sebagai pengiring upacara keagamaan.
Persebaran alat musik di Bali paling banyak ada di ibukota provinsi, yaitu Kota Denpasar. Berikut ini 12 nama alat musik daerah Bali yang menarik untuk diketahui.
Nama Alat Musik Tradisional Bali
1. Gamelan Bali
Layaknya di Jawa, di Pulau Bali juga terdapat gamelan. Di Indonesia sendiri, gamelan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu gamelan Jawa, gamelan Bali, dan gamelan Sunda. Masing-masing memiliki karakteristiknya.
Gamelan Bali memiliki ritme musik yang cepat dan bunyi yang dihasilkan cenderung nyaring. Hal ini karena menggunakan perangkat ceng-ceng atau cymbal yang mengeluarkan suara nyaring.
Hingga kini, terdapat sekitar 25 jenis gamelan yang ada di Bali. Rata-rata terbuat dari bambu dan logam. Gamelan bali dimainkan cengan cara dipukul menggunakan alat pemukul khusus.
2. Rindik
Rindik merupakan alat musik Bali yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul. Instrumen musik ini dimainkan oleh 2-5 orang.
Terdapat lima nada dasar yang bisa dikreasikan untuk berbagai genre musik. Nada yang dihasilkan mulai dari nada tinggi hingga nada rendah tergantung dari tebal tipisnya bambu penyusun Rindik.
Rindik sering digunakan sebagai pengiring dalam penyambutan tamu dan resepsi pernikahan. Dapat juga sebagai media hiburan.
3. Suling Gambuh
Bentuk suling jenis ini berbeda dengan suling pada umumnya. Sebab, ukurannya besar dan panjang. Memiliki enam lubang nada dan lubang tiup sehingga cara memainkannya pun ditiup.
Suling gambuh sering disebut suling penyembuh dan merupakan bagian penting dalam karawitan Bali. Fungsinya untuk memainkan part-part melodi yang penting. Biasanya suling dimainkan bersamaan rebab, ceng-ceng, dan gong.
4. Tambur
Tambur bentuknya mirip seperti gendang berukuran besar. Pemakaiannya sebagai pengiring upacara dilengkapi dengan gong besar atau kempur. Keduanya dipukul bergiliran sehingga menghasilkan suara “dug” dan “pur”.
Awalnya Tambur digunakan sebagai tanda perang, tetapi sering berjalannya waktu, penggunaannya untuk ritual agung. Dapat juga difungsikan untuk mengiring pawai pernikahan raja.
5. Genggong
Alat musik Genggong termasuk alat musik Bali yang unik. Cara memainkannya dengan mengulum (palayah), yaitu menggunakan mulut, tangan kanan, dan tangan kiri untuk menghasilkan suara.
Agar bisa berbunyi, tali Genggong harus ditarik ke samping menggunakan tangan kanan atau kiri. Nah, mulut berfungsi mengatur besar kecilnya nada.
Baca juga: Alat Musik Tradisional Papua
6. Gangsa
Gangsa merupakan instrumen berbilah-bilah yang menjadi bagian dari perangkat gamelan. Terdiri atas 10 bilah dengan nada lebih tinggi.
Bahan pembuatannya berasal dari bahan perunggu dan dikreasikan dalam 7 jenis. Digunakan dalam berbagai gaya Gamelan Balungan. Misalnya Semara Pagulingan dan Gong Kebyar.
Gangsa memiliki fungsi yang berbeda-beda, ada yang menentukan dimensi lagu ada juga pemegang melodi.
7. Gender
Alat musik Gender Bali adalah alat musik tradisional Bali yang hampir mirip dengan Gangsa jika dilihat dari bentuk perkusinya. Gender terdiri atas bilah-bilah yang disusun berdasarkan treble dan bass.
Cara memainkannya harus dipukul dengan dua panggul atau dua alat pemukul. Pemain Gender akan duduk bersila, bagian jari tengah dan telunjuk memegang tangkai Gender.
8. Kendang Bali
Kendang Bali berperan penting dalam rangkaian perangkat Gamelan Bali. Namun, ada juga pertunjukan atau upacara yang tidak memakai kendang.
Dari segi ukuran, kendang bisa dibedakan menjadi kendang lanang kecil dan kendang wadon besar. Adapun jika dilihat dari jumlah ansambelnya, kendang terdiri atas kendang tunggal dan kendang berpasangan.
9. Guntang
Guntang digunakan untuk mengiringi tari Arja, khususnya berfungsi sebagai pemberi suasana musik yang unik. Biasanya dimainkan bersama instrumen lain seperti kendang, ceng-ceng, dan suling.
Jika Guntang dipukul. alat ini tidak menghasilkan nada lantaran melodi telah dikendalikan oleh suling. Guntang hanya menjadi penanda akhir sebuah lagu
10. Gamelan Bumbang
Gamelan Bumbang merupakan gamelan baru yang mulai populer sejak abad 20-an. Alat musik tradisional Bali ini terbuat dari bambu. Gamelan Bumbang pertama kali dipentaskan pada pawai budaya di desa Sesetan Denpasar.
Dilihat dari teknik dan lagu yang dimainkan, set Gamelan Bumbang ini sering disebut sebagai pengembangan dari gamelan sebelumnya. Ukuran instrumennya pun beragam mulai dari kecil, sedang, dan besar.
11. Ceng-Ceng
Alat musik ceng-ceng berbentuk piringan kecil yang menghasilkan suara nyaring. Suara khas ini dihasilkan dari perpaduan delapan logam yang saling beradu satu sama lain.
Instrumen ini bisa ditemukan dalam perangkat gamelan Bali. Jika ditelusuri, ceng-ceng memiliki nilai budaya yang kental lantaran bentuknya mirip kura-kura. Dalam budaya Bali, kura-kura dipercaya mengandung nilai magis.
12. Calung Bungbung
Pada awalnya, Calung Bumbung dimainkan oleh masyarakat pedesaan sebagai hiburan. Biasanya dimainkan pada malam hari, khususnya menjelang waktu panen. Hal ini dikaitkan dengan Dewi Sri yang menjadi pelindung pertanian.
Calung Bumbung terbuat dari bambu gomong berukuran panjang dan berdiameter besar. Setiap bilah bambu berdiri sendiri.
Seiring perkembangan zaman, alat musik dari Bali ini digunakan untuk menyambut tamu pada saat pertunjukan seni.
Itulah alat musik khas Bali yang perlu dileastarikan. Sebagian mungkin mirip seperti alat musik daerah lain, tetapi fungsinya bisa saja berbeda.
Referensi
- https://jurnal.isi-ska.ac.id
- https://isi-dps.ac.id
- https://id.wikipedia.org
- https://www.researchgate.net