Falsafah PSHT adalah kumpulan kata kata mutiara yang memiliki filosofi dan nilai-nilai dasar dari Persaudaraan Setia Hati Terate.
PSHT menjadi salah satu organisasi pencak silat yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Dari tahun ke tahun organisasi ini terus melahirkan generasi-generasi hebat dan bermartabat.
Adanya falsafah PSHT ini menjadi panduan setiap anggota yang ada di dalamnya. Sehingga dalam setiap ucakan dan tindakan dapat mencerminkan nilai-nilai kebaikan.
Falsafah PSHT Lengkap
Sejarah PSHT
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) adalah organisasi pencak silat yang populer di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya anggota yang tergabung di dalamnya. Bahkan hingga tersebar di luar negeri yang diwadahi dengan cabang.
Asal usul pencak silat dengan nama Setia Hati didirikan oleh Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo yang populer dengan nama Ki Ageng Surodiwiryo. SH didirikan pada tahun 1903 di Kampung Tambak Gringsing, Surabaya.
Pada tahun 1917, Ki Ageng Surodiwiryo pindah ke Madiun dan mendirikan Persaudaraan Setia Hati, yang awalnya gaya pencak silat Setia Hati dinamai djojo gendilo tjiptomuljo.
Awalnya pencak silat ini hanya diajarkan kepada kalangan tertentu atau yang bergelar bangsawan. Akhirnya hal ini mendorong Ki Hadjar Utomo atau Ki Harjo Utomo meminta izin untuk mendirikan pusat pendidikan pencak silat.
Dengan izin Ki Ageng Surodiwiryo lalu pada tahun 1922 terwujudlah ide tersebut tersebut dengan nama persaudaraan Setia Hati Pemuda Sport Club (SH-PSC).
Perjalanannya tidak mudah, karena pemerintah kolonial Belanda menganggap pendirian pusat latihan tersebut sebagai sarana untuk melawan Belanda. Peristiwa itu berujung diasingkannya Ki Harjo Utomo ke Jember.
Perubahan nama SH-PSC menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate ( PSHT) sendiri dilakukan oleh salah satu murid Ki Hajar Utomo yang bernama Soeratno Sorengpati pada tahun 1948 dan disepakati oleh kongres pertama di Madiun.
Arti Lambang PSHT
Logo PSHT terdiri dari beberapa unsur yang memiliki nilai-nilai PSHT baik dari unsur benda, warna ataupun tulisannya.
Gambar Hati Bersinar. Arti lambang hati bersinar PSHT maksudnya seseorang yang mampu memberi kebaikan untuk orang-orang disekitarnya.
Hati Putih Bergaris Merah. Simbol ini memiliki makna cinta kasih ada batasnya.
Tongkat yang membujur lurus di bagian atas. Tongkat membujur lurus di bagian atas ini memiliki makna bahwa sebelum malakukan segala hal maka harus di awali dengan niat yang baik dan lurus.
Persenjataan. Gambar beragam senjata yang ada tersebut melambangkan sebagai anggota PSHT harus mampu menjaga atau melindungi dirinya.
Pita putih dengan garis merah ditengah. Gambar pita dengan warna merah dan putih ini memiliki makna berani karena benar takut karena salah.
Terate. Bunga terate memiliki arti dapat hidup dimanapun dengan situasi dan kondisi apapun.
Tiga bunga pada terate. Tiga ukuran bunga dengan bentuk yang berbeda tersebut memiliki makna kuncup (miskin), setengah mekar (sederhana) dan mekar (kaya), artinya bahwa dalam ajaran PSHT tidak membedakan status sosial siapapun orangnya.
Persaudaraan. Makna dari tulisan Persaudaraan adalah hubungan batin antara sesama manusia yang sifatnya sama atau bahkan melebihi dari saudara kandung sendiri.
Setia. Tulisan Setia memiliki makna jiwa yang tidak dapat dipisahkan dengan situasi dan kondisi apapun.
Hati. Hati segumpal darah yang menjadi pusat dari pikiran dan perbuatan manusia sehingga apabila hati itu baik maka semua akan menjadi baik dan apabila buruk maka semua akan menjadi buruk.
Setia Hati. Setia Hati adalah percaya pada diri sendiri berkiblat kepada Tuhan Yang Maha Esa serta yakin bahwa kekuatan tertinggi adalah pada Tuhan Yang Maha Esa.
Sinar Putih. Sinar putih memiliki arti bahwa berlakunya hukum timbal balik atau hukum karma.
Warna Dasar Hitam. Untuk warna dasar hitam pada lambang PSHT melambangkan persaudaraan yang kekal abadi.
Warna Kuning. Sedangkan warna kuning melambangkan kejayaan orang Setia Hati Terate
Bentuk Segi Empat ( Empat Kiblat Lima Pancer ). Bentuk segi empat memiliki makna bahwa dimanpun kita berada maka kita harus tetap se-Setia Hati
Artikel populer lainnya:
Kumpulan Falsafah PSHT
Falsafah PSHT juga dikenal sebagai semboyan PSHT. Dimana setiap kalimat memiliki makna yang mendalam dan penuh filosofi.
“Sepiro gedhening sengsoro yen tinompo amung dadi cobo” Artinya: Seberapapun besarnya kesengsaraan jika mampu menerimanya hanya akan jadi cobaan semata “Olo tanpo rupo yen tumandhang amung sedhelo” Artinya: Setiap rasa kesusahan, keburukan, serta masalah-masalah apabila dijalani dengan lapang dada maka akan terasa sebentar saja “Tego larane, ora tego patine” Artinya: Tega melihat sakitnya, tidak tega melihat matinya. Maksudnya adalah warga PSHT berani menyakiti seseorang dalam rangka memperbaiki bukan merusak (membunuh).” “Suro diro joyo diningrat lebur dening pangastuti” Artinya: Segala kesempurnaan hidup dapat diluluhkan dengan budi pekerti luhur “Satria ingkang pilih tanding” Artinya: Seorang ksatria mampu memilih lawan. Artinya seseorang berjiwa ksatria hanya mau melawan orang yang mampu menghadapinya, bukan orang yang lemah daripadanya “Ojo waton ngomong ning yen ngomong sing gawe waton” Artinya: Jangan hanya bisa bicara namun harus bisa membuktikan “Ngluruk tanpo bolo, menang tanpo ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha” Artinya: Mendatangi tanpa kawan, menang tanpa mengalahkan, sakti tanpa kesaktian dan kaya tanpa kekayaan “Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan” Artinya: Jangan sakit hati kala musibah menimpa, jangan susah kala kehilangan “Ojo seneng gawe susahe liyan, opo alane gawe seneng liyan” Artinya: Jangan suka menyusahkan orang lain, apa jeleknya membahagiakan orang lain “Ojo rumongso biso ning sing biso rumungso” Artinya: Jangan merasa bisa, namun juga harus bisa merasakan “Ngunduh wohing pakarthi” Artinya: Siapa yang berbuat pasti akan menerima hasil perbuatannya “Jer basuki mowo beya” Artinya: Segala kesuksesan membutuhkan pengorbanan “Budhi dayane manungso tan keno ngluwihi kodrate sing Moho Kuwoso” Artinya: Segala daya upaya manusia tidak akan bisa melebihi ketentuan Tuhan Yang Maha Kuasa “Memayu hayuning bawono, ambrasto dur hangkoro” Artinya: Memperindah keindahan dunia serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak pada diri “Sepiro duwurmu ngudi kawruh, sepiro jeromu ngangsu ngilmu, sepiro akehe guru ngajimu tembe mburine mung arep ketemu marang sejatine awake dewe” Artinya: Seberapa tinggimu mencari pengetahuan, seberapa dalammu menuntut ilmu, seberapa banyak guru yang mengajarmu, tetap bergantung pada dirimu sendiri “Sopo sing wus biso nemoake sedulur batine kakang kawah adi ari-ari papat kiblat lima pancer, sejatine wus nemu guru sejatine” “Sekti tanpo aji digdoyo tanpo guru” Artinya: Sakti tanpa kesaktian, hebat tanpa guru “Kridhoning ati ora bisa mbedhah kuthoning pesthi” Artinya: Gejolak jiwa (seharusnya) tidak mengubah kepastian “Amemangun karyenak tyasing sesama” Artinya: Membuat nyaman perasaan orang lain “Sukeng tyas yen den hito” Artinya: Suka atau bersedia menerima nasihat “Ojo adigang, adigung, adiguno” Artinya: Jangan sok kuasa, sok besar dan sok sakti “Ojo milik barang kang melok, ojo mangro mundak kendo” Artinya: Jangan tergoda kemewahan, jangan mudah mendua agar semangat tidak kendur “Sing resik uripe bakal mulya” Artinya: Yang bersih hidupnya akan mulia “Ojo kuminter mundak keblinger, ojo cidro mundak ciloko, sing was-was tiwas” Artinya: Jangan sok pintar karena akan salah arah, jangan suka berbuat curang karena akan celaka, yang ragu-ragu akan binasa “Ojo ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kemareman” Artinya: Jangan terobsesi kedudukan, keduniawian dan kepuasan “Ojo gumunan, ojo getunan, ojo kagetan, ojo aleman” Artinya: Jangan mudah heran, jangaan mudah kecewa, jangan mudah kaget, jangan manja “Sepi ing pamrih rame ing gawe, banter tan mbancangi, dhuwur tan ngungkuli” Artinya: Bekerja dengan giat tanpa pamrih, cepat tanpa mendahului dan tinggi tanpa menandingi “Urip iku urup” Artinya: Hidup itu menghidupi. Maksudnya dalam hidup harus bisa menjadi manfaat bagi orang lain “Sak apik-apike wong yen aweh pitulung kanthi coro dedhemitan” Artinya: Sebaik-baiknya orang adalah memberi pertolongan dengan tanpa ingin diketahui orang lain |
Itulah kumpulan falsafah PSHT yang penuh dengan makna. Dengan meresapi kata-kata bijak tersebut semoga kita semakin arif dan bijaksana dalam kehidupan bersosial.