Dibuat oleh Sunan Kalijaga dan digunakan oleh Wali Songo sebagai media dakwah menyiarkan agama Islam. Sluku sluku Bathok merupakan tembang (lagu) Jawa yang punya makna mendalam.
Pelajaran hidup terkandung dalam lirik Sluku sluku Bathok; jangan habiskan masa hidup untuk bekerja, tetapi juga istirahat agar jiwa dan raga seimbang. Serta manfaatkan hidup untuk amal dan ibadah.
Tembang yang mengingatkan bahwa alam akhirat adalah tempat memanen ini adalah lagu yang dinyanyikan saat anak-anak bermain, terkenal di masyarakat Jawa pada era sebelum tahun 90-an.
Sluku-sluku Bathok
Lirik Sluku-sluku Bathok
Allohumma sholli wa sallim ‘ala
Sayyidina wa Maulana Muhammadin
Adadama bi’ilmillahi sholatan
Daimatan bidawami mulkillahi
Sluku-sluku bathok, bathok’e ela-elo
Si Romo menyang Solo, oleh-olehe payung mutho
Mak jenthit lolo loba, wong mati ora obah
Yen obah medeni bocah, yen urep goleko duit
Allohumma sholli wa sallim ‘ala
Sayyidina wa Maulana Muhammadin
Terjemah
Allohumma sholli wa sallim ‘ala
Sayyidina wa Maulana Muhammadin
Adadama bi’ilmillahi sholatan
Daimatan bidawami mulkillahi
Ayun-ayun kepala
Kepalanya geleng-geleng
Si Bapak Pergi ke Solo
Oleh-olehnya payung mutha
Secara tiba-tiba bergerak
Orang mati tidak bergerak
Kalau bergerak menakuti orang
Kalau hidup carilah uang
Allohumma sholli wa sallim ‘ala
Sayyidina wa Maulana Muhammadin
Makna
Sluku-sluku bathok. Hidup tidak hanya dihabiskan untuk bekerja, harus diimbangi dengan istirahat. Utuk memaksimalkan kemampuannya, maka Bathok (kepala) harus cukup istirahat.
Bathoke Ela-elo. Dengan berzikir ela-elo (Laa ilaaha ilallah) akan menentramkan hati.
Si Romo Menyang Solo. Yaitu siram (mandi, bersuci) menyang (menuju) Solo (Sholat). Artinya bersuci kemudian mendirikan sholat.
Olehe-olehe Payung Mutho. Akan mendapatkan perlindungan dari Allah swt.
Mak Jenthit Lolo lo Bah. Kematian itu datangnya tiba-tiba, tidak bisa diprediksi atau dikira-kira.
Wong mati ora obah. Ketika kematian datang sema sudah terlambat, kesempatan beramal sudah tertutup.
Yen obah medeni bocah. Banyak yang ingin diberikan kesempatan kembali hidup, namun Allah Swt tidak mengijinkan hal itu.
Yen urip goleko duwit. Kesempatan beramal hanya saat masih hidup. Karena dunia adalah tempat bercocok tanam (beramal) sedangkan akhirat tempat memetik hasilnya.
Video
Sholawat populer lainnya!