Pakaian adat menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang terus dilestarikan. Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki busana adat dengan ciri khas tersendiri.
Keberadaan pakaian adat tidak hanya sekadar pakaian saja, namun menjadi simbol penting yang digunakan dalam berbagai kegiatan seperti ritual keagamaan, upacara adat, pernikahan dan peristiwa penting lainnya.
Berikut ini adalah ulasan lengkap macam-macam pakaian adat dan asalnya dari seluruh Indonesia untuk menambah wawasan kebudayaan dan semakin mencintai tanah air Indonesia.
34 Pakaian Adat dan Asalnya
1. Gambar Pakaian Adat Aceh, Ulee Balang
Ulee Balang merupakan busana adat dari Suku Aceh. Berdasarkan sejarahnya, pakaian ini dipakai oleh para pemimpin adat. Bagian yang paling menonjol adalah songket dan sarung.
Ulee Balang dibuat dari kain tenun terbaik yang menghasilkan busana identitas budaya Aceh. Pakaian Ulee Balang digunakan pada acara-acara penting seperti pernikahan, upacara adat dan juga acara keagamaan.
2. Gambar Pakaian Adat Sumatera Utara, Ulos
Pakaian Ulos adalah pakaian adat yang berasal dari suku Batak, Sumatera Utara. Busana ini menjadi simbol penting dalam budaya batak yang merupakan warisan leluhur.
Kain Ulos memiliki keunikan dari segi pembuatan, bahan, warna dan motif yang dimiliki. Perpaduan itu menghasilkan sebuah keindahan busana yang memiliki filosofi kebersamaan, persatuan dan rasa syukur pada leluhur.
3. Gambar Pakaian AdatBundo Kanduang, Sumatera Barat
Bundo Kanduang menjadi busana adat asli Indonesia, tepatnya dari Provinsi Sumatera Barat. Setelan bagi pria, terdiri dari atasan berupa teluk belanga, celana panjang, serta penutup kepala.
Sampai hari ini, baju khas tersebut masih biasa digunakan sebagai kostum pernikahan dengan sedikit tambahan pernak-pernik.
Bagi perempuan, setelan terdiri dari kebaya panjang dengan motif hiasan serupa. Bagian atas ditambah dengan kain penutup kepala, kemudian ditutup dengan mahkota berukuran sekitar 10 cm.
Pada umumnya, bentuknya sekilas seperti kipas berwarna keemasan, menambahkan kesan kebanggan menjadi wanita.
4. Gambar Pakaian Adat Sumatera Selatan, Aesan Gede
Aesan Gede masih lazim digunakan sebagai pakaian mempelai pengantin di Sumatera Selatan. Sekilas bentuk setelan ini memiliki nuansa India nan kental, karena memiliki warna keemasan dan dilengkapi jalinan melati bergelantungan di mahkota kepala.
Selain emas, Aesan Gede biasanya juga menggunakan warna terang lainnya seperti merah atau jingga. Oleh karenanya, sudah biasa baju khas Sumatera Selatan ini disebut Swarnadwipa atau pulau emas.
5. Gambar Pakaian Adat Riau, Kurung Cekak Musang
Baju kurung adalah pakaian adat dari Riau. Ciri khas baju kurung sangat identik dengan ciri khas etnis Melayu. Karena secara umum daerah tersebut dihuni oleh etnis ini.
Baju kurung Cekak Musang, sarung, dan kopyah untuk pria serta kebaya Laboh, selendang, serta mahkota bagi para perempuan.
Pakaian adat Riau ini memiliki bentuk cukup sederhana dan tidak menggunakan banyak atribut maupun pernak pernik secara berlebihan.
Cukup mengandalkan motif kain tenun yang khas, setelan tersebut menjadi terlihat sangat elegan dan melambangkan masyarakat Melayu nan santun.
6. Gambar Pakaian Adat Kepulauan Riau, Teluk Belanga
Baju teluk belanga berasal dari daerah provinsi Kepulauan Riau. Secara etnis, provinsi ini memiliki banyak kesamaan dengan provinsi Riau.
Bentuk baju kurung dengan Teluk Belanga ini hampir sama, yaitu terdapat banyak unsur kain tenun khas serta selendang bagi perempuan.
Teluk Belanga sebenarnya lebih khusus digunakan untuk menyebut pakaian adat Kepulauan Riau untuk pria sedangkan untuk perempuan disebut Kebaya Laboh.
Bedanya tidak terdapat mahkota untuk wanita, melainkan sebuah kain penutup kepala saja. Apabila dicermati, setelan tradisional ini nampak lebih modern.
Teluk Belanga sendiri terdiri dari elemen-elemen, yaitu celana bawahan serta penutup kepala yang merupakan ciri khas budaya kepulauan Riau.
Sedangkan bagi Kebaya Laboh, unsur nya yaitu baju kurung sebagai atasan dan kain samping atau disebut selendang. Penggunaan nya ialah disampirkan ke pundak.
7. Gambar Pakaian Adat Jambi
Selanjutnya, terdapat pakaian adat Jambi dengan bahan khas nya, yaitu beludru. Kain ini secara mutlak menjadi bahan utama baju tradisional provinsi tersebut, baik untuk laki-laki maupun perempuan.
Atribut-atribut berupa kain motif di bagian pinggang serta penutup kepala bagi keduanya. Pada masa dahulu, baju tradisional asli Jambi ini dibuat sebagaimana adat masyarakat sebelum agama Islam hadir.
Bagi para pria bajunya berbentuk baju kurung dengan ukuran tanggung sedangkan bagi perempuan tidak menggunakan lengan. Namun kini sudah terjadi pergeseran, sehingga bagi wanita seluruhnya tertutup.
8. Gambar Pakaian Adat Bangka Belitung, Paksian
Sebagai seorang manusia yang dilahirkan dalam sebuah keberagaman bangsa, sudah sepatutnya busana adat Indonesia lengkap dipelajari.
Sampai di sini, akan dijelaskan mengenai khazanah kebudayaan selanjutnya, yaitu baju adat tradisional dari Provinsi Bangka Belitung bernama paksian.
Sebagaimana tradisi semenjak leluhur sebelumnya, pakaian ini dibuat menggunakan dua macam warna, yaitu ungu dan merah.
Bentuknya sama sama tertutup bagi laki-laki maupun perempuan. Untuk aksesoris lainnya yaitu mahkota, selendang, ikat pinggang serta sorban sungkon.
9. Gambar Pakaian Adat Bengkulu
Kendati mempunyai desain hampir sama dengan Jambi, mahkota yang dimiliki nya cukup unik sehingga mencolok sebagai pembeda. Di bagian atas terdapat bentuk benuk runcing seperti bunga mekar.
Dibandingkan dengan pakaian adat Sumatera, kain yang menjadi bahan busana memiliki corak khas. Bagian bawah menggunakan motif batik klasik sedangkan atasannya memiliki titik-titik putih.
Apabila dipelajari lebih jauh, pakaian tradisional Bengkulu ini memiliki makna filosofis cukup kental.
10. Gambar Pakaian Adat Lampung, Tulang Bawang
Sebagaimana namanya, yaitu Tulang Bawang, pakaian tradisional Lampung ini identik dengan kain penuh berwarna putih seperti salah satu rempah tersebut.
Adapun tambahannya ada kalung-kalung, penutup kepala, selempang ikat pinggang, hingga hiasan tangan berwarna senada pada perempuan. Penutup kepala bagi laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan bentuk.
Untuk pria bentuknya mirip kopyah Sumatera pada umumnya, yaitu berbentuk memanjang keatas dengan ujung berbentuk lancip. Adapun bagi si wanita, desain mahkotanya unik dan dihiasi dengan emas.
Kumpulan artikel populer lainnya!
11. Gambar Pakaian Adat DKI Jakarta
Bagi kebanyakan orang, mungkin baju khas DKI Jakarta ini sudah tidak asing. Untuk beberapa tayangan televisi yang identik membawa adat Betawi, pakaian ini tak akan ketinggalan.
Ciri khas penggunaan pakaian ini adalah penggunaan kerudung slempang bagi si perempuan.
Warna nya pakaian ini pun khas yaitu jilbab yang memiliki warna sama dengan selendang bawahannya dan baju dengan warna terang terbuat dari kain luring bagi perempuan.
Sedangkan untuk laki-laki, celana serta atasan sepasang berwarna gelap ditambah ikat pinggang tebal dan kupluk kepala.
12. Gambar Pakaian Adat Banten, Pangsi
Baju pangsi merupakan pakaian adat dari daerah Banten yang sangat berbeda dengan daerah lain. DImana jenis baju ini hanya didesain dan digunakan untuk laki-laki.
Bentuknya berupa setelan kemeja polos berwarna gelap dengan celana kain serupa yang panjangnya diatas mata kaki.
Selain digunakan oleh para pria di Banten, biasanya Pangsi (sebutan bagi pakaian adat Banten) juga dipakai oleh masyarakat Betawi dan Sunda.
Dahulu, busana ini menjadi keseharian masyarakat suku Badui dalam. Pilihan warnanya ada dua yaitu hitam dan putih sebagai lambang kesucian.
13. Gambar Pakaian Adat Jawa Barat, Kabaya Sunda
Nama pakaian adat Jawa Barat ini sudah cukup familiar, yaitu Kabaya Sunda. Julukan tersebut diambil dari istilah yang digunakan untuk menyebut suku terbesar di provinsi tersebut.
Adapun untuk pria, bentuk nya berupa jas beludru dengan hiasan sulaman benang emas. Bentuk kebaya Sunda masih cukup mudah untuk dijumpai dalam banyak pesta resepsi pernikahan masyarakat Jawa barat saat ini.
Apalagi, kini sudah banyak dilakukan modifikasi desain tradisional tersebut dengan nuansa modern. Warna yang digunakan umumnya terang, seperti ungu, putih dan masih banyak lagi.
14. Gambar Pakaian Adat Jawa Tengah, Kebaya
Pakaian tradisional Jawa Tengah memiliki ciri khas berupa penggunaan kain dasar berwarna hitam dengan ornamen coklat yang khas.
Hingga saat ini, kalian masih dapat menjumpainya dalam beberapa resepsi pernikahan adat di wilayah tersebut maupun sekitarnya.
Selain kebaya elegan khas putra-putri Jawa, baju ini dilengkapi dengan berbagai pernak pernik berupa surjan, jarik batik sebagai bawahan, keris pada pinggang laki-laki bagian belakang.
15. Gambar Pakaian Adat Jawa Timur, Pesa’an
Baju adat Provinsi Jawa Timur mengambil pakaian tradisional dari masyarakat Madura. Suku ini cukup berpengaruh serta mempunyai budaya tradisi berbeda dibandingkan wilayah lain.
Pesa’an (penyebutan baju adat ini) biasa digunakan dalam acara-acara tertentu, seperti pernikahan, pertemuan, dll.
Pada laki-laki, Pesa’an brbentuk kaos bermotif merah putih dengan corak garis-garis dipadukan dengan celana berwarna gelap.
Adapun bagi perempuan, desainnya sebagaimana kebaya pada umumnya, namun menggunakan pilihan warna cerah. Konon katanya, aturan ini melambangkan masyarakat Madura yang pemberani.
16. Gambar Pakaian Adat Daerah Istimewa Yogyakarta, Ksatrian Ageng
Keraton Yogyakarta memberikan nama bagi baju adat khas tradisional ini dengan nama Ksatrian Ageng. Ia terbuat dari kain batik dan di desain memiliki kancing baju depan agak meminggir.
Pada masa dahulu, pakaian tersebut hanya boleh digunakan oleh para keluarga raja dan pegawai Kerajaan.
Ksatrian Ageng dibuat dari bahan kain motif batik khas. Apabila diamati, maka kesan yang diberikan oleh pakaian ini cukup formal dan sangat melambangkan para masyarakat Jawa.
Baju tersebut dikatakan sebagai sebuah lambang keanggunan sekaligus keberanian. Konon, pakaian ini tidak boleh sembarangan digunakan, sebab pemakaian nya menunjukkan status sosial seseorang.
Disamping ini, tak sedikit orang memandangnya sebagai sesuatu nan sakral sehingga lembaran kain ini perlu dihormati serta dirawat dengan baik keberadaan nya.
17. Gambar Pakaian Adat Bali, Baju Safari
Pakaian adat Bali lebih akrab disebut dengan baju Safari. Bagi laki-laki, baju ini bentuknya bentuknya seperti kemeja dengan motif polos.
Bawahannya yaitu kain sarung berhiaskan corak khas pulau tersebut. Terakhir dilengkapi dengan penutup kepala nan elok menyerupai blangkon.
Bagi para pria, pilihan warna yang digunakan adalah jenis netral. Misalnya seperti hitam, krem, putih, coklat dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk perempuan, bentuknya seperti kebaya dengan memakai pilihan warna cerah ditambah hiasan berupa ikat pinggang. Keduanya secara sempurna mencerminkan pulau Bali nan kaya budaya.
18. Gambar Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, Lambung dan Pegon
Baju adat tradisional provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki dua macam nama dan bentuk. Pertama, pakaian Lambung untuk perempuan serta Pegon bagi pria.
Keduanya terbuat dari bahan sutra dan satin ditambah rakitan kain tenun pilihan. Ketika dipakai, keduanya memberikan kesan nyaman dan elok.
Ciri khas pakaian Lambung yaitu memiliki kerah berbentuk V. Di seluruh bagian tepi baju dihiasi dengan tenun rajut.
Si perempuan juga menggunakan aksesoris berupa mahkota, tongkak (sabuk), serta selempang. Bagi laki-laki, setelan yang digunakan merupakan paduan budaya Jawa dan Eropa.
19. Gambar Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur
Baju adat tradisional dari Nusa tenggara Timur memiliki 4 macam jenis. Yaitu Rote, Sabu, Helong, serta Dawan.
Bentuk pakaian khas ini berupa topi dari daun lontar kering, setelan kemeja (bagi laki-laki) dan kebaya tenun (untuk perempuan), kemben, selimut jaub, selendang, dan lain sebagainya.
Keempat jenis pakaian tersebut masih dapat ditemui di Nusa tenggara Timur, terutama di wilayah pedesaan.
Namun umumnya, baju ini digunakan hanya untuk acara-acara tertentu saja. Misalnya menyambut tamu, melakukan pernikahan, upacara adat, memperingati peristiwa, dan lain sebagainya.
20. Gambar Pakaian Adat Kalimantan Barat, King Baba dan King Bibinge
Istilah King Baba bagi laki-laki dan King Bibinge untuk perempuan biasa digunakan sebagai sebutan pakaian adat tradisional Kalimantan Barat. Baju ini terbuat dari kulit kayu Kapuo bercorak khas wilayah tersebut.
Selain itu, terdapat hiasan gelang tangan yang terbuat dari pintalan akar tanaman. King Baba berbentuk seperti rompi berwarna jingga dan merah.
Sedangkan bagi King Bibinge, desainnya lebih tertutup dan bagian atas dirapatkan untuk menutup bagian dada. Selain itu, pakaian kedua ini dilengkapi dengan aksesoris berupa ikat kepala dari bulu burung Enggang.
21. Gambar Pakaian Adat Kalimantan Tengah, Upak Nyamu
Sebutan Upak Nyamu bagi pakaian adat Kalimantan Tengah ini didasarkan kepada nama bahan dasar pembuat pakaian ini, yaitu kulit kayu dengan istilah serupa.
Bentuknya sendiri, bagi laki-laki terkadang seperti rompi dan bisa juga baju biasa tanpa lengan. Bagi pakaian adat Indonesia bagian barat ini, bahan kulit “pohon Nyamu” masih digunakan sebagai bahan baku busana perempuan.
Akan tetapi lebih ditambah dengan hiasan berupa manik-manik berwarna merah, kuning, dan putih. Membuat pemakainya nampak semakin elok dan berkesan.
22. Gambar Pakaian Adat Kalimantan Selatan, Bagajah Gamuling Baular Lulut
Berbeda dengan pakaian adat Indonesia Jawa Barat, busana tradisional dari provinsi Kalimantan Selatan ini identik dikenal sebagai baju pengantin khasmasyarakat wilayah tersebut.
Sebutannya yaitu Bagajah Gamuling Baular Lulut dan berasal dari suku Banjar. Secara sekilas, pakaian adat masyarakat Kalimantan Selatan ini lekat bentuknya dengan nuansa kerajaan Hindu.
Sang pria hanya menggunakan celana berbalut kain sebagai bawahan. Adapun bagi perempuan, memakai baju penuh pernak pernik warna kuning dengan lengan pendek. Keduanya memakai penutup kepala yang khas.
23. Gambar Pakaian Adat Kalimantan Utara, Sapei Sapaq dan Ta’a
Baju tradisional daerah satu ini biasa disebut Sapei Sapaq dan Ta’a. Perbedaan keduanya yaitu dari fungsi penggunanya. Yang pertama digunakan oleh pria dan kedua dipakai wanita.
Corak nya juga mirip satu sama lain, seakan akan sengaja dibuat sepasang. Pakaian Ta’a terdiri dari ikat kepala, baju atasan yang biasa disebut Sapei Inoq dan bawahan berupa rok.
Adapun Sapei Sapaq bagi laki-laki terdiri dari baju tanpa lengan berpadu dengan celana cukup lebar. Untuk hiasan yang biasa dipakai sebagai aksesoris yaitu senjata berupa tameng dan bulu ayam.
24. Gambar Pakaian Adat Kalimantan Timur, Kustin
Contoh pakaian adat Indonesia secara lengkap dapat ditemukan dari berbagai sumber. Entah buku atlas lengkap Indonesia hingga mencarinya langsung dalam kotak pencarian Google.
Tak terkecuali pula, menggali informasi mengenai Kustin, yaitu baju tradisional khas Kalimantan Timur.
Pakaian adat ini sebenarnya hampir sama bentuk serta bahannya dengan Upak Nyamu. Bedanya Kustin memiliki hiasan manik-manik lebih banyak, terutama bagian tepi bawah.
Hiasan penutup kepala juga tidak ketinggalan menyempurnakan kebanggaan masyarakat setempat terhadap warisan budayanya.
25. Gambar Pakaian Adat Sulawesi Barat, Lipa Saqba Mandar
Lipa Saqba Mandar merupakan sebutan yang biasa digunakan untuk menunjuk pakaian adat khas Sulawesi Barat ini. Pakaian ini pada umumnya menggunakan warna merah, hijau, putih dan ungu
Baju tersebut biasa dibuat sepasang, untuk laki-laki dan perempuan kendati keduanya tidak selalu digunakan untuk resepsi akad pengantin.
Untuk pria, bentuk pakaian ini berbentuk jas dan baju lengan pendek bagi perempuan. Keduanya memakai tutup kepala berupa mahkota yang dibuat dari bahan kulit kayu dan bulu binatang.
26. Gambar Pakaian Adat Sulawesi Tengah, Nggembe
Pakaian adat Indonesia timur selanjutnya bernama Nggembe. Bagi laki-laki, baju ini berbentuk kain panjang dengan lengan menutup hingga pergelangan tangan.
Bawahannya berupa celana longgar sampai mata kaki. Pernak pernik lainnya yaitu penutup kepala khas dan sorban.
Bagi perempuan, Nggembe memiliki hiasan yang cukup padat di bagian dada berupa bordir. Bawahannya menggunakan lilitan selendang dengan warna serupa.
Penampilan tersebut makin elok dengan aksesoris gelung rambut rambut berupa bulu-bulu panjang hewan. Menciptakan kesan anggun dan berkelas.
27. Gambar Pakaian Adat Sulawesi Utara, Laku Tepu
Laku Tepu kini sudah mulai jarang dapat dijumpai di wilayah sulawesi Utara. Pasalnya, pakaian adat khas daerah tersebut mulai jarang digunakan masyarakat.
Kemungkinan hanya ketika pelaksanaan upacara Tulude, itupun oleh sebagian kecil orang saja.
Laku Tepu terbuat dari serat Kofo / berasal dari pohon pisang. Bahan ini menyebabkan pakaian tersebut tidak terlalu sulit untuk dibuat.
Warna-warna yang sering digunakan pun hanya tertentu. Yaitu merah, kuning dan hijau. Hiasan topi panjang pada pria sebagai hiasan menjadi sebuah daya tarik tersendiri.
28. Gambar Pakaian Adat Sulawesi Tenggara
Baju adat ini dibuat menggunakan bermacam jenis kulit kayu. Di antaranya ada Otipulu, Dalisi, Usongi, dan Wehuka. Cara pembuatannya yaitu dengan merebus bahan tersebut dengan abu dapur.
Setelah dipukul-pukul serta direndam, serat tersebut akan lebih mudah dibentuk menjadi pakaian.
Pakaian adat Provinsi Sulawesi tenggara tersebut biasa disebut Kinawo. Diambil dari kata ‘Monggawo’, yaitu nama proses panjang pembuatan baju tradisional itu.
Setelan ini, asalnya merupakan milik masyarakat suku Tolaki yang kemudian dialihkan menjadi khas daerah provinsi.
29. Gambar Pakaian Adat Sulawesi Selatan, Busana Bodo
Baju bodo adalah baju adat dari daerah Sulawesi Selatan. Pakaian ini berhasil dinobatkan sebagai pakaian tertua di dunia.
Oleh karenanya, hanya dengan melihat, kalian dapat mengetahui bagaimana busana Bodo (istilah penyebutan untuk pakaian ini) mengandung nilai historis amat kental dan dalam.
Penobatan busana tertua ini sekaligus menambah daftar pakaian adat Indonesia Timur yang mampu menembus kancah internasional.
Bentuknya cukup sederhana dengan hiasan-hiasan yang menempel sepanjang badan kain bagian depan. Bodo biasa dibuat menggunakan warna-warna cerah.
30. Gambar Pakaian Adat Gorontalo, Makuta dan Billu
Pakaian khas ini biasa disebut Makuta dan Billu. Keduanya berpasangan dengan fungsi nya masing-masing, satu bagi laki-laki dan lainnya untuk perempuan.
Ciri khas pakaian ini adalah aturan mengenai warna yang diperbolehkan bagi busana tersebut, yaitu merah, kuning, ungu, hijau dan keemasan.
Kedua pakaian tersebut memiliki bentuk tertutup mulai leher, kedua lengan panjang hingga pergelangan tangan, sampai baju tersebu menjuntai ke bawah.
Selain itu, terdapat aksesoris tambahan yakni ikat pinggang, mahkota, selempang, serta hiasan rambut bagi perempuan.
31. Gambar Pakaian Adat Maluku, Cele
Baju adat khas Maluku biasa disebut Cele. Sepanjang busana hanya didominasi oleh dua warna yaitu merah dan putih. Sebenarnya, pakaian Cele memiliki motif yang khas, yaitu bentuk geometris.
Unsur merah terletak pada bagian luar baju laki-laki serta penghias dada dan pergelangan tangan untuk perempuan. Adapun bawahannya memakai sarung senada.
Busana ini sekarang sudah jarang digunakan, kecuali dalam momen-momen besar seperti pernikahan, ritual upacara, atau acara penting lainnya. Padahal konon katanya, jaman dahulu baju adat tersebut digunakan sehari hari.
32. Gambar Pakaian Adat Maluku Utara, Manteran Lamo
Manteran Lamo merupakan nama baju adat khas Maluku Utara. Hampir sama dengan setelan Cele, baju ini memiliki warna dasar merah putih.
Bawahan berupa celana panjang (untuk laki-laki) dan rok panjang (bagi perempuan). Adapun atasan berbetuk jas dan kemeja panjang.
Warna merah / hitam memenuhi warna bawahan. Adapun bagian atas, memakai warna putih di bagian luaran, ikat pinggang, hiasan dada, serta hiasan rambut pada perempuan.
Kancing-kancing pada pakaian Manteran Lamo terbuat dari perak berjumlah sembilan buah.
33. Gambar Pakaian AdatPapua Barat, Ewer
Baju adat Papua Barat yang bernama Ewer memang memiliki ciri khas unik dibandingkan busana tradisional di wilayah lain.
Bahan pembuatannya langsung berasal dari alam yaitu serat jerami yang sudah dijemur kemudian dirangkai. Namun seiring perkembangan zaman, terjadi pergeseran pada bentuknya.
Kini, pakaian Ewer pada pria dibuat dari bahan Beludru. Bentuknya berupa celana pendek dengan kain penutup di bagian depan.
Pada tiap potongan nya, diberikan hiasan berupa batas kain berwarna terang untuk menambah nilai estetika. Begitupun bagi perempuan, desain nya dirubah lebih tertutup.
34. Gambar Pakaian Adat Papua, Koteka
Pembahasan terakhir yaitu mengenai pakaian adat Papua atau biasa disebut Koteka. Nama ini berasal dari bahasa setempat yang bermakna pakaian.
Bentuknya mungil dan hanya cukup untuk menutupi kemaluan laki-laki. Sedangkan ukuran nya sendiri bermacam macam.
Perbedaan ukuran menyesuaikan kepada kegunaan, fungsi, serta budaya setempat. Apabila akan bekerja, maka koteka yang digunakan berukuran kecil.
Berbalik ketika melaksanakan upacara adat, yang dipakai lengkap dengan rumbai rumbai sehingga sedikit lebih panjang kebawah.
Hari ini, Koteka sudah jarang sekali digunakan, kecuali di daerah-daerah tertentu seperti pegunungan Wamena. Peraturan pemerintah pun membatasi penggunaan nya sebab dianggap menyalahi norma Timur.
Maka keberadaan pakaian adat unik ini, terancam segera punah. Demikianlah penjelasan lengkap mengenai pakaian adat Indonesia.
Semoga Kita sebagai warga sebangsa negara selalu diberikan kerukunan dan limpahan rahmat atas berbagai perbedaan yang ada. Jangan sampai menjadikannya sebab perpecahan.