Ada ratusan suku-suku di Papua dengan keberagaman adat istiadat, kebudayaan yang dimiliki. Namun, ada beberapa nama suku yang tidak asing dan kerap didengar di Nusantara.
Misalnya Suku Asmat, salah satu suku bangsa di Papua yang terkenal dengan seni ukirnya. Ukiran tersebut dibuat dari berbagai bahan dengan hasil memukau.
Pulau Papua sendiri merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia. Karena kekayaan alam yang melimpah, Pulau Papua mendapat julukan sebagai Mutiara Hitam.
Suku-suku di Papua
1. Suku Asmat
Suku Asmat berasal dari Pulau Papua yang namanya terkenal di seluruh Nusantara karena seni ukir yang khas. Secara populasi, suku ini juga yang terbesar di Papua.
Namun suku Asmat mayoritas bermukim di daerah pedalaman dan tepi pantai. Suku Asmat mempunyai upacara adat seperti ritual kematian, upacara mbismbu atau membuat tiang.
Ada juga Tsyimbu yang artinya pembuatan dan pengukuhan rumah lesung dan Yentpokmbu berarti ritual pembuatan rumah bujang. Untuk tarian adat yang dimiliki suku Asmat bernama Tobe (tarian perang) sedangkan rumah adatnya adalah Jeu.
2. Suku Amungme
Suku Amungme tinggal di dataran tinggi daerah Papua. Mayoritas pekerjaan mereka adalah bertani dengan cara berpindah – pindah dari tempat yang satu ke tempat lainnya, selain itu mereka juga melakukan perburuan dan mengumpul.
Suku ini menganggap diri mereka sendiri adalah penakluk, penguasa dan juga pewaris alam amungsa dari tangan Tuhan.
Suku Amungme memiliki bahasa yang dinamakan Amung – kal (dituturkan oleh penduduknya yang tinggal disebelah selatan) dan Damal – kal (ditujukan untuk suku yang menetap di bagian Utara). Mereka juga memilki bahasa simbol, dinamakan Aro-a-kal (simbol yang sulit dimengerti).
3. Suku Dani
Suku Dani termasuk dalam suku bangsa Papua Barat dan merupakan salah satu dari banyaknya suku di Papua yang tinggal di daerah pegunungan serta kabupaten Jayawijaya.
Ada pula orang yang mengenal bahwa suku ini mendiami wilayah di lembah Baliem. Suku Dani mengenakan pakaian yang dinamakan “Koteka” (penutup kemaluan pria), sedangkan wanita namanya “Wah” terbuat dari rumput ataupun serat.
Bahasa yang mereka gunakan termasuk ke dalam Melansia dan Papua Tengah. Untuk dasar agamanya yaitu menghormati roh nenek moyang.
4. Suku Korowai
Suku bangsa di Papua selanjutnya adalah suku Korowai, suku ini tinggal di daerah dataran rendah tepat di selatan pegunungan Jayawijaya. Daerah tersebut membentuk sebuah rawa, hutan mangrove dan juga lahan basah.
Korowai percaya dengan hal bahwa mereka merupakan salah satu dari banyak manusia yang tinggal di bumi.
Salah satu dari suku – suku di Pulau Papua ini dikenal dengan pekerjaan mereka sebagai pemburu, pengumpul dan juga tinggal di rumah pohon yang biasa disebut rumah tinggi.
Korowai menganut pesta sagu (ritual kelahiran), mereka juga mempunyai ritual “Khuakhua” (memakan daging manusia yang melanggar aturan).
Baca Juga:
5. Suku Muyu
Nama suku suku di pulau Papua selanjutnya adalah suku Muyu, suku ini bertempat tinggal di daerah sekitar Sungai Muyu yang letaknya di sebelah Timur Laut Merauke.
Meski tinggal di area pedalaman, Muyu menggunakan sistem barter yang hingga kini masih ada yaitu kulit kerang (ot) dan juga berupa gigi anjing (mindit).
Di sisi lain, juga menyebut diri mereka dengan istilah “Kati” artinya manusia sesungguhnya. Mata pencahariannya adalah berburu, sebagai nelayan, memelihara anjing, babi serta memproduksi sagu.
Mereka percaya dengan “Komot”, contohnya mitologinya yaitu memelihara babi dan juga berzina.
6. Suku Bauzi
Bukan termasuk ke dalam suku bangsa di Papua Tengah namun berasal dari daerah Waropen Utara Bauzi dikenal sebagai suku terasing
Dengan luasnya hutan belantara, lembah, pegunungan, sungai besar hingga rawa membuat orang disana nyaris tak kenal dengan peradaban modern.
Suku Bauzi masih menggunakan cawat yang berupa selembar daun ataupun kulit pohon yang dikeringkan, memasang hiasan berupa tulang di lubang hidung.
Sedangkan wanitanya memakai selembar daun atau kulit kayu. Untuk makanan pokok mereka adalah sagu.
7. Suku Huli
Suku Huli tinggal di dataran tinggi bagian Selatan Papua New Guinea. Sebagian besar penduduknya menggunakan bahasa Huli dan Tok Pisin. Mereka juga hidup dengan berburu dan juga berladang bagi laki – laki, sedangkan untuk wanita bercocok tanam dan mengumpulkan tanaman.
Suku Huli merupakan salah satu suku terbesar di Papua. Mereka ahli dalam melukis wajah sendiri dengan warna kuning, merah dan juga putih, juga dikenal dengan tradisi membuat wig yang terbuat dari rambut sendiri.
8. Suku Asaro
Asaro tinggal di daerah dataran tinggi Papua Nugini. Terkenal dengan topeng tanah liatnya setelah suku Chambri. Topeng yang digunakan memiliki wajah menakutkan, mempunyai telinga yang aneh, gigi, mata, taring babi liar yang tajam dan tak lupa ada kerutan yang membuatnya makin seram.
Tujuan menggunakan topeng itu adalah untuk melawan musuh. Ada kabar yang mengatakan bahwa memang suku ini sengaja menutupi tubuh mereka juga dengan lumpur, agar musuhnya kabur tak kembali lagi. Asaro masuk kedalam kategori suku paling menakutkan di dunia.
9. Suku Kalam
Sama seperti suku lain, hidup penduduk Kalam bergantung pada alam. Meski begitu, orang – orangnya punya cara hidup yang kompleks seperti menanam, merawat tumbuhan dan juga membangun rumah.
Tugas laki – laki adalah berburu, untuk wanitanya menjaga anak dan merawat tanaman.Dalam soal peperangan, suku Kalam suka melakukan itu.
Tujuannya hanya untuk memperebutkan wanita, wilayah serta babi. Dari penduduk Kalam, ciri khas saat mereka mengikuti perang adalah dengan mengenakan penutup kepala yang besar dan mencoreng muka dengan bubuk warna.
10. Suku Goroka
Ada yang mengatakan bahwa suku Goroka telah ada sejak beberapa ribu tahun yang lalu dan mereka telah mempertahankan ajaran asli dari nenek moyang. Hidupnya juga bergantung pada alam, sama seperti suku Kalam.
Ada hal yang mirip dengan suku lain, dilihat dari pembagian tugasnya baik laki/perempuan.
Goroka juga suka dengan perang tujuannya untuk mempertahankan wilayah mereka dan juga menguasai harta kekayaan dari musuh. Tampilan mereka menggunakan penutup kepala besar dan dandanan menyeramkan.
Demikian ulasan singkat mengenai suku bangsa di Papua lengkap dengat penjelasan adat istiadat dan buayanya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
Referensi
- Supriatna, Jatna (2008). Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
- Wikipedia.org. Papua. Diakses pada 15 Januari 2020, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Papua