Suku-suku di Pulau Sumatera sangat beragam lengkap dengan kekayan budayanya. Mayoritas penduduk yang tinggal di pulau ini adalah Ras Melayu.
Pulau Sumatera dikenal memiliki banyak kepulauan kecil. Beberapa nama yang cukup populer di Nusantara adalah Kepulauan Nias, Batam dan Weh.
Karena keindahan alam yang dimiliki, tidak sedikit wisatawan asing memuji Pulau Sumatera. Ditambah lagi keragaman budaya, adat istiadat yang dimiliki.
Suku-suku di Pulau Sumatera
1. Suku Aceh
Suku Aceh adalah salah satu suku bangsa Indonesia yang tinggal di wilayah Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara. Mayoritas masyarakatnya beragama Islam.
Selain itu, suku ini memiliki beberapa nama yang beragam, misalnya Lam Muri, Lambri, Achin, Asji, A-tse dan Atse. Yang paling terkenal adalah Ureueng Aceh.
Ada beberapa chiri khas dari kebudayan Suku Aceh yang menarik untuk diketahui. Suku ini memiliki rumah adat bernama Krong Bade, pakaian adat Baju Meukasah dan Cekak Musang, senjata tradisional Rencong dan lainnya.
2. Suku Kubu
Suku Kubu adalah suku bangsa Indonesia yang menempati wilayah Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Suku ini juga dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba.
Meskipun asal usul suku ini tidak diketahui pasti, namun secara fisik mereka mirip dengan Ras Melayu. Mereka umumnya berporofesi sebagai petani, berburu dan mengumpulkan hasil hutan.
Mayoritas dari masyarakat Suku Kubu memiliki kepercayaan animisme. Namun lambat laun ada sebagian beragama Islam dan Kristen. Konon, suku ini diyakini memiliki kekuatan supranatural tinggi.
3. Suku Tamiang
Suku Tamiang berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang dan merupakan penduduk asli. Salah satu sebutan lain dari suku ini adalah Suku Melayu Tamiang.
Ada yang mengatakan bahwa orang Tamiang berasal dari Kerajaan Melayu Raya yang melakukan imigrasi. Suku ini memiliki dialek yang sama dengan masyarakat Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Mayoritas dari Suku Tamiang memeluk agama Islam. Sedangkan mata pencahariannya adalah bertani di sawah, ladang atau tegalan. Uniknya mereka masih menggunakan peralatan tradisional.
Misalnya untuk membajak lahan pertanian tersebut masih menggunakan tenaga sapi dan kerbau. Adapun untuk pengarian yang digunakan adalah pertaniah tadah hujan.
4. Suku Minangkabau
Suku Minangkau berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Biasa disebut sebagai Orang Padang yang terkenal dengan ciri khasnya sebagai pedagang.
Masyarakat Minangkabau dikenal dengan budaya merantau yang biasa dilakukan oleh laki-laki saat beranjak dewasa. Maka, tidak mengerankan jika banyak menjumpai suku ini di berbagai daerah.
Mayoritas dari suku ini menganut agama Islam. Bahkan dalam adat pernikahan yang dilakukan berlandaskan agama Islam. Termasuk beberapa adat istiadat lainnya.
Kumpulan artikel menarik lainnya!
5. Suku Aneuk Jamee
Suku Aneuk Jamee merupakan suku-suku di Pulau Sumatera bagian Barat. Mereka tinggal di sepanjang pesisir Barat Nangroe Aceh Darussalam meliputi Singkil, Aceh Selatan, Barat daya dan Simeulue.
Suku ini masih dalam satu rumpung dengan Minangkabau, maka dalam segi bahasa pun memiliki dialek yang sma. Aneuk Jamee di bagian Selatan bertempat tinggal di daerah pesisir dekat laut.
Mayoritas masyarakat tersebut bermata pencaharian sebagai nelayan, bercocok tanam menggunakan sistem tadah hujan. Mereka juga berkebun palawija dan beberapa tanaman seperti cengkeh, kopi, karet dan kelapa.
6. Suku Melayu
Suku Melayu termasuk dari kelompok etnis Austronesia, terutama yang tnggal di Semenangjung Malaya. Budaya Suku Melayu yang hingga saat ini masih bertahan adalah bahasanya.
Penyebabnya adalah bahasa tersebut digunakan sebagai bahasa pengantar dalam berbagai kegiatan keagamaan dan perdagangan sejak abad ke 7.
Masyarakat Suku Melayu dikenal memiliki sikap sopan santun dan ramah kepada semua orang. Bahkan, hal ini sudah menjadi adat istiadat sejak dulu.
Umumnya Suku Melayu beragama Islam. Sedangkat adat istiadat yang dijunjung dibagi menjadi tiga, adat sebenar adat, adat yang diadatkan dan adat teradat.
7. Suku Batak
Suku Batak berasal dari Provinsi Sumatera Utara. Suku ini menjadi paling populer dan mudah dikenali saat menyebutkan suku-suku di Pulau Sumatera.
Masyarakat yang masuk dalam Suku Batak meliputi Toba, Karo, Pakpak, Siamulung dan lain-lain. Orang Batak dikenal dengan gaca bicara yang memiliki nada keras atau disebut Martarombo.
Martarombo sendiri memiliki arti mencari hubungan saudara dengan marga sama. Dengan ciri khas ini, masyarakat umum mudah mengenalinya.
Bbeberapa simbol adat istiadat yang dimiliki misalnya rumah adat Bolon, nilai – nilai budaya meliputi Hagabeon, Hamoraan, Uhum dan Ugari, Pengayoman, Marsisarian dan Kekerabatan.
8. Suku Nias
Suku Nias berasal dan tinggal di Pulau Nias yang letaknya di sebelah Barat Pulau Sumatera. Penduduk aslinya menamakan dirinya dengan sebutan Ono Niha yang artinya anak manusia.
Selain itu, juga menyebut pulau yang ditempati dengan nama Tano Niha, yang memiliki arti tanah manusia. Suku ini memiliki hukum adat yang bernama Fondrako.
Hukum ini mengatur segala kehidupan mulai lahir hingga mati. Adapun mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan. Selebihnya, Kristen Katolik, Islam dan Animisme.
Sebagai mata pencaharian Suku Nias adalah berburu dan meramu. Namun ada yang berladang dengan menanam ubi jalar, kayu, kentang dan juga padi.
9. Suku Ogan
Nama suku di Pulau Sumatera berikutnya yaitu Suku Ogan. Suku Ogan berasal dari Provinsi Sumatera Selatan. Untuk penyebarannya meluas di beberapa daerah yang ada.
Daerah tersebut meliputi Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir Ulu Timur. Mereka menempati sepanjang aliran sungai Ogan.
Suku Ogan dibagi menjadi dua bagian, Suku Ogan Iliran dan Suku Ogan Uluran. Dari dua suku tersebut masih terdapat sub-suku lainnya. Masyarakat dari suku ini biasa disebut juga dengan Pagagan.
Sebagian besar dari Suku Ogan adalah beragama Islam dan sebagian lainnya Kristen Katolik. Untuk pemeluk agama Islam tersebut terkenal sebagai muslim yang taat.
10. Suku Kerinci
Salah satu suku tertua yang di Pulau Sumatera. Suku Kerinci berasal dari Kabupaten Kerinci dekat dengan perbatasan Provinsi Sumatera Barat.
Dari sejarahnya, nama Kerinci diambil dari bahasa Tamil yaitu nama dari bunga Kurinji (Strobilanthes Kunthiana) yang tumbuh di India Selatan yang mekarnya sekali dalam setahun.
Kebudayan yang melekat dengan Suku Kerinci adalah menarik garis keturunan secara matrilineal. Sedangkan adat perkawinan yang ada disesuaikan dengan ajaran agama Islam.
Demikian artikel tentang suku-suku di Pulau Sumatera dan penjelasan singkat. Semakin banyak informasi yang diketahui, bertambah juga wawasan yang kalian miliki.
Referensi
- Supriatna, Jatna (2008). Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
- Pram (2013). Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya. Jakarta: Cerdas Interaktif
- Wikipedia.org. Sumatra. Diakses pada 01 Januari 2020, dari https://en.wikipedia.org/wiki/Sumatra
- Wikipedia.org. Suku Aceh. Diakses pada 01 Januari 2020, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Aceh